Header Ads

Aman Abdurrahman Sebut Pelaku Teror Bom Bunuh diri Surabaya Tidak Punya Akal Sehat


Aman Abdurrahman Sebut Pelaku Teror Bom Bunuh diri Surabaya Tidak Punya Akal Sehat

Tersangka serangan teror bom Thamrin Oman Rochman atau Aman Abdurrahman mengatakan Islam tidak mengajarkan melakukan tindakan teroris, apalagi melakukan bom bunuh diri.

Insiden bom bunuh diri ibu yang membawa anaknya di depan gereja tidak mungkin dari orang yang memahami ajaran Islam. Tidak mungkin dari orang-orang yang mempunyai akal, ucap Aman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5).

Kejadian teror bom di Surabaya itu, orang-orang yang melakukannya atau menyetujui melaksanakannya jihad adalah orang yang tidak memiliki akal sehat, ujarnya.

Akan tetapi, Aman mengakui bahwa dirinya memiliki pandangan bahwa pemerintah sebagai kaum kafir. Tapi, tidak pernah sekalipun dia menyuruh pengikutnya untuk melakukan serangan kepada umat lain atau kantor polisi.

Menurutnya, tindakan teror bom bunuh diri itu bertentangan dengan dalil Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Jika ada pengikutnya yang ingin berjihad, Aman selalu mengimbau untuk berjihad langsung di Suriah. Hingga saat ini, sudah banyak muridnya yang pergi ke sana.

Pada 13-14 Mei 2018, lima kejadian ledakan bom bunuh diri di Surabaya. Pada Minggu 13/5 bom bunuh diri terjadi di tiga gereja yaitu Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, GKI Wonokromo di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta di Jalan Raya Arjno.

Pada Minggu pukul 20.00 WIB terjadi ledakan di Rusunawa Blok B lantai 5 Kelurahan Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo dan pada hari Senin 14/5 pukul 08.50 WIB terjadi ledakan di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya.
Diberdayakan oleh Blogger.