Header Ads

KPK Menyediakan 100 Senjata Api untuk Semua Para Penyidik KPK



Pemimpin KPK telah menawarkan kepada para penyidik dan jaksa KPK untuk mempersenjatai diri mereka dengan senjata api. Namun, menurut Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, tidak semua penyidik dan jaksa yang bersedia untuk membawa senjata api.

Kita juga sudah mengijinkan mereka menggunakan senjata api. Kita mempunyai 100 senjata api, di samping itu, selain terhadap penyidik, penyidik dan penuntut umum yang menangani kasus kasus berisiko, selain pengawalan dari aparat kepolisian kita akan persenjatai juga, ucap Alex di kantornya.

Tawaran untuk membawa senjata api itu karena dampak dari teror yang didapatkan penyidik senior KPK Novel Baswedan. Alex juga menyatakan KPK sebenarnya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memperketat pengamanan para pegawainya.

Cuma selama ini penyelidik penyidik, merasa aman, mereka tidak mau membawa senjata api untuk melindungi diri, saya juga tidak mau, sambung Alex.

Ya beberapa penyidik ada yang mau membawanya, tidak semua orang. Tidak berani ambil resiko juga kan pakai senjata api. Bisa perkara nanti kalau tidak bisa mengendalikan emosi. Saya juga ditawari, tapi saya juga tidak mau, ujar Alex.

Teror yang menimpa Novel terjadi pada 11 April lalu. Saat itu Nove yang baru saja pulang dari masjid dekat rumahnya lalu dikejar 2 orang yang mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba kedua orang itu menyiramkan air keras ke wajah Novel.

Novel sendiri yang memang salah satu penyidik KPK yang biasa menangani perkara korupsi kelas atas. Kasus terakhir yang dia tangani yaitu tentang perkara dugaan koripsi proyek e-KTP.

Saat ini, Novel yang berada di rumah sakit Singapura untuk menjalani perawatan. Air keras yang disiram ke wajah Novel itu berdampak buruk pada kondisi mata.
Diberdayakan oleh Blogger.