Header Ads

Iran Mengirimkan 1.100 Ton Makanan ke Qatar Setiap Hari



Pihak Pemerintah Iran secara rutin telah mengirimkan makanan pokok ke Qatar, setelah negara-negara Arab memutuskan hubungan dengannya. Ada lebih dari 1.100 ton buah-buahan dan sayuran yang dikirim oleh Iran ke Qatar setiap harinya.

Negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE), Mesir dan beberapa negara lainnya, sama-sama memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak awal Juni. Mereka menuduh Qatar sebagai dukungan terorisme dan mendukung agenda Iran, musuh negara Arab Saudi dan lainnya. Tuduhan itu telah dibantah mentah-mentah oleh Qatar.

Seperti yang dilaporkan media Iran, Iran telah mengekspor makanan kepada Qatar beberapa hari setelah pemutusan hubungan. Pemutusan itu diikuti dengan penutupan perbatasan, baik darat maupun udara, yang membuat Qatar terisolasi. Negara kecil yang hanya ada berbatasan darat dengan Saudi ini, kehilangan jalur transportasi darat satu-satunya dan sekarang bergantung pada makanan impor.

Direktur Pelabuhan di Provinsi boushehr, Iran, Mohammad Mehdi Bonchari mengatakan bahwa Teheran telah mengirimkan 1.100 ton makanan setiap hari ke Qatar via jalur laut. Wilayah Iran dan Qatar dipisahkan oleh Teluk Arab atau biasa disebut Teluk Persia.

Selain melalui jalur laut, Iran juga mengirimkan suplai makanan kepada Qatar melalui udara. Pada 11 Juni lalu, maskapai nasional Iran telah mengerahkan lima pesawat untuk mengangkut sayuran ke Qatar.

Dalam pernyataan terpisah, Kepala Asosiasi Ekspor Ternak Iran menyatakan sedikitnya ada 66 ton daging sapi telah diekspor ke Qatar. Sekitar 99 ton daging sapi lainnya akan diekspor ke Qatar keesokan harinya.

Akibat dari pemutusan diplomatik hubungan, maskapai penerbangan Qatar dipaksa mengubah rutenya demi menghindari wilayah Saudi, Yaman dan Bahrain. Pesawat-pesawat Qatar dilarang masuk ke wilayah negara-negara yang memutuskan hubungan dengannya.

Dengan adanya larangan itu, kebanyakan pesawat Qatar harus melewati wilayah udara Iran. Hal ini dikatakan di kantor berita yang berdampak pada meningkatnya kepadatan di wilayah udara iran hingga 17 persen.

Irang mendorong Qatar dan negara-negara Arab lainnya untuk berdialog mencari solusi bagi persoalan mereka. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyerukan adanya mekanisme permanen di kawan Teluk Arab untuk menyelesaikan krisis yang terjadi di Qatar seperti pengucilan Qatar saat ini.
Diberdayakan oleh Blogger.