Sosok Ani Yudhoyono Dimata Tanah Air Indonesia
Sosok Ani Yudhoyono Dimata Tanah Air Indonesia
Kabar duka menyelimuti Tanah Air. Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggal dunia di National University Hospital (NUH), Singapura, pada pukul 11.50 waktu setempat atau sekitar pukul 10.50 WIB.
Kabar meninggalnya mantan Ibu Negara periode 2004-2014 dan 2014-2019 ini pertama kali diinformasikan Politikus Partai Demokrat Imelda Sari di depan para awak media yang telah menunggu di NUH Singapura.
"Innalillahi wainnailaihi rajiun. Baru saja kami menerima informasi bahwa Ibu Ani Yudhoyono telah meninggalkan kita sekitar 11.50 waktu Singapura. Dan saat ini keluarga besar Pak SBY masih berada di ruang ICU, begitu juga keluarga besar dari Pak Sarwo Edhie. Dalam hal ini adik-adik serta kakak beliau juga berada di sini," ucap Imelda, Sabtu (1/6/2019).
Sebelum dinyatakan kondisinya kritis hingga sempat tak sadarkan diri, Jumat pagi, 31 Mei 2019, Ani Yudhoyono tengah menjalani perawataan intensif di NUH Singapura karena kanker darah yang dideritanya.
Ibu Ani menjalani perawatan intensif di Singapura sejak 2 Februari 2019. Kurang lebih 4 bulan sudah ibu dari dua putra ini berjuang melawan kanker ganas yang menyerang tubuhnya.
Ada momen saat hasil treatment yang diberikan oleh Tim Dokter Singapura berbuah kemajuan pada fisik Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono yang berangsur-angsur membaik. Bahkan Ibu Ani sempat diperbolehkan keluar dari ruang perawatannya untuk menghirup udara segar di halaman rumah sakit.
Lewat akun media sosialnya, istri dari mantan Presiden SBY ini sempat mencurahkan isi hatinya terkait vonis dokter yang mendiagnosanya dengan kanker darah. Ani menyebut berita tersebut bagaikan palu godam yang tengah menimpa dirinya.
"Menderita sakit, pasti pernah dialami oleh setiap orang, termasuk saya. Wajar saja. Namun ketika dokter di Singapura menyatakan saya terkena Blood Cancer, rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget, tak menyangka sama sekali," tulisnya.
Lantaran menurut almarhumah, keluarganya tak pernah memilki riwayat terkena kanker darah. Meski berat, mertua Annisa Pohan ini tetap yakin dirinya bisa sembuh dari penyakit yang menyerangnya. Namun, Tuhan berkata lain.
Ani Yudhoyono merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara yang lahir pada 6 Juli 1952. Lahir dengan nama Kristiani Herrawati, almarhumah yang kini berusia 66 tahun itu merupakan putri dari pasangan Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Hj Sunarti Sri Hadiyah.
Seiring waktu berjalan, kisah asmaranya pun dimulai dari pertemuannya dengan SBY, seorang perwira TNI gagah yang baru saja dilantik. Hubungan keduanya pun berlanjut hingga ke jenjang pernikahan.
Tanggal 30 Juli 1976 menjadi momen bahagia bagi keduanya untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Dari hasil perkawinannya, SBY dan Ani Yudhoyono dikaruniai dua orang putra yang kini berkecimpung sebagai politikus. Keduanya adalah Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Bicara soal pendidikan, Ibu Negara dari Presiden ke-6 RI ini sempat mengambil kuliah Kedokteran di Universistas Kristen Indonesia (UKI), tapi tidak selesai. Karena pada tahun ketiga, Ani Yudhoyono harus mengikuti ayahnya yang ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
Setelah pulang kembali ke Indonesia, Ani pun menikah dengan SBY. Dia lalu memutuskan melanjutkan kuliahnya di Universitas Terbuka dan berhasil lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Politik pada tahun 1998.
Ani Yudhoyono juga terbilang cukup aktif dalam kegiatan sosial dan politik. Salah satunya di Persit (Persatuan Istri Tentara) Kartika Chandra Kirana, Dharma Pertiwi, dan Dharma Wanita.
Ketiga organisasi itu ditekuninya saat SBY masih menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada era Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan era Pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Salah satu pengalaman hidup Ani Yudhoyono yang tak kalah berharga adalah saat sang suami terpilih menjadi Presiden ke-6 RI. Sebagai ibu negara, dia selalu berada di belakang SBY selama 10 tahun menjadi Presiden RI.
Tidak hanya setia mendampingi SBY dalam setiap tugas kenegaraan, Ani Yudhoyono juga pernah didapuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
Wanita kelahiran tahun 1952 ini juga pernah mencatatkan namanya sebagai pelindung utama kegiatan PKK, Pelindung Nasional Women International Club, Duta HIV/AIDS dan masih banyak lagi.
Kabar meninggalnya mantan Ibu Negara periode 2004-2014 dan 2014-2019 ini pertama kali diinformasikan Politikus Partai Demokrat Imelda Sari di depan para awak media yang telah menunggu di NUH Singapura.
"Innalillahi wainnailaihi rajiun. Baru saja kami menerima informasi bahwa Ibu Ani Yudhoyono telah meninggalkan kita sekitar 11.50 waktu Singapura. Dan saat ini keluarga besar Pak SBY masih berada di ruang ICU, begitu juga keluarga besar dari Pak Sarwo Edhie. Dalam hal ini adik-adik serta kakak beliau juga berada di sini," ucap Imelda, Sabtu (1/6/2019).
Sebelum dinyatakan kondisinya kritis hingga sempat tak sadarkan diri, Jumat pagi, 31 Mei 2019, Ani Yudhoyono tengah menjalani perawataan intensif di NUH Singapura karena kanker darah yang dideritanya.
Ibu Ani menjalani perawatan intensif di Singapura sejak 2 Februari 2019. Kurang lebih 4 bulan sudah ibu dari dua putra ini berjuang melawan kanker ganas yang menyerang tubuhnya.
Ada momen saat hasil treatment yang diberikan oleh Tim Dokter Singapura berbuah kemajuan pada fisik Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono yang berangsur-angsur membaik. Bahkan Ibu Ani sempat diperbolehkan keluar dari ruang perawatannya untuk menghirup udara segar di halaman rumah sakit.
Lewat akun media sosialnya, istri dari mantan Presiden SBY ini sempat mencurahkan isi hatinya terkait vonis dokter yang mendiagnosanya dengan kanker darah. Ani menyebut berita tersebut bagaikan palu godam yang tengah menimpa dirinya.
"Menderita sakit, pasti pernah dialami oleh setiap orang, termasuk saya. Wajar saja. Namun ketika dokter di Singapura menyatakan saya terkena Blood Cancer, rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget, tak menyangka sama sekali," tulisnya.
Lantaran menurut almarhumah, keluarganya tak pernah memilki riwayat terkena kanker darah. Meski berat, mertua Annisa Pohan ini tetap yakin dirinya bisa sembuh dari penyakit yang menyerangnya. Namun, Tuhan berkata lain.
Ani Yudhoyono merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara yang lahir pada 6 Juli 1952. Lahir dengan nama Kristiani Herrawati, almarhumah yang kini berusia 66 tahun itu merupakan putri dari pasangan Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Hj Sunarti Sri Hadiyah.
Seiring waktu berjalan, kisah asmaranya pun dimulai dari pertemuannya dengan SBY, seorang perwira TNI gagah yang baru saja dilantik. Hubungan keduanya pun berlanjut hingga ke jenjang pernikahan.
Tanggal 30 Juli 1976 menjadi momen bahagia bagi keduanya untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Dari hasil perkawinannya, SBY dan Ani Yudhoyono dikaruniai dua orang putra yang kini berkecimpung sebagai politikus. Keduanya adalah Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Bicara soal pendidikan, Ibu Negara dari Presiden ke-6 RI ini sempat mengambil kuliah Kedokteran di Universistas Kristen Indonesia (UKI), tapi tidak selesai. Karena pada tahun ketiga, Ani Yudhoyono harus mengikuti ayahnya yang ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan.
Setelah pulang kembali ke Indonesia, Ani pun menikah dengan SBY. Dia lalu memutuskan melanjutkan kuliahnya di Universitas Terbuka dan berhasil lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Politik pada tahun 1998.
Ani Yudhoyono juga terbilang cukup aktif dalam kegiatan sosial dan politik. Salah satunya di Persit (Persatuan Istri Tentara) Kartika Chandra Kirana, Dharma Pertiwi, dan Dharma Wanita.
Ketiga organisasi itu ditekuninya saat SBY masih menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada era Pemerintahan Abdurrahman Wahid dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan era Pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
Salah satu pengalaman hidup Ani Yudhoyono yang tak kalah berharga adalah saat sang suami terpilih menjadi Presiden ke-6 RI. Sebagai ibu negara, dia selalu berada di belakang SBY selama 10 tahun menjadi Presiden RI.
Tidak hanya setia mendampingi SBY dalam setiap tugas kenegaraan, Ani Yudhoyono juga pernah didapuk menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
Wanita kelahiran tahun 1952 ini juga pernah mencatatkan namanya sebagai pelindung utama kegiatan PKK, Pelindung Nasional Women International Club, Duta HIV/AIDS dan masih banyak lagi.
Post a Comment