Kapolda Papua Sebut Pembunuh Staf KPU Yahukimo Pecatan TNI
Staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) Yahukimo, Henry Jovinski, tewas dibunuh saat hendak mengantar obat untuk istrinya. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengakui dari laporan yang diterima disebutkan pembunuh Hendry diduga mantan anggota TNI.
"Memang benar dari laporan yang diterima terungkap salah seorang pelaku adalah mantan anggota TNI yang dipecat karena kasus penjualan amunisi di Kabupaten Mimika tahun 2018," ungkap Irjen Paulus Waterpauw di Jayapura, Selasa (25/8/2020), seperti dilansir Antara.
Paulus menuturkan keberadaan pelaku masih dalam pencarian. "Saat ini anggota masih melakukan pencaharian terhadap pelaku," imbuhnya.
Paulus menuturkan penyidik masih mendalami motif pelaku membunuh korban. Paulus menyampaikan pelaku diduga menyerang korban karena frustrasi.
"Karena itu, saat ini masih terus didalami. Pelaku pembunuhan diduga dilakukan karena frustrasi setelah dipecat. Namun kemungkinan itu bisa saja terjadi, melihat pola pembunuhan dua kasus tersebut sangat mirip karena dilakukan orang yang memiliki mental cukup kuat," terang Paulus.
Diketahui, Hendry Jovinski tewas dibunuh orang tak dikenal di Jembatan Brasa Kecil, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (11/8) sekitar pukul 14.20 WIT. Saat berada di atas jembatan, Henry bersama rekannya, Kenang Mohi, dihadang.
"Saat melintasi Jalan Gunung, tepat di atas Jembatan Kali Teh, saksi dan korban tersebut dihadang oleh seorang pria yang bercelana loreng dan berambut gimbal memegang dua pisau sangkur. (Pelaku) lalu menanyakan kedua korban, kalian orang mana, mana KTP-nya," ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, kepada wartawan di Jayapura, Selasa (11/8).
"Setelah KTP diterima, pelaku menuju ke arah belakang korban yang duduk di atas sepeda motor dan langsung menusuk bagian punggung korban," imbuhnya.
Melihat Henry ditusuk, Kenang langsung meninggalkan motor dan melarikan diri serta meminta tolong. Pelaku lainnya yang memegang sangkur kemudian datang dari arah kali menuju jembatan.
Setelah menyerang Hendry, para pelaku yang diduga lebih dari 3 orang kabur. Saksi lalu melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Yahukimo. Jajaran Polres Yahukimo lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengevakuasi korban.
"Memang benar dari laporan yang diterima terungkap salah seorang pelaku adalah mantan anggota TNI yang dipecat karena kasus penjualan amunisi di Kabupaten Mimika tahun 2018," ungkap Irjen Paulus Waterpauw di Jayapura, Selasa (25/8/2020), seperti dilansir Antara.
Paulus menuturkan keberadaan pelaku masih dalam pencarian. "Saat ini anggota masih melakukan pencaharian terhadap pelaku," imbuhnya.
Paulus menuturkan penyidik masih mendalami motif pelaku membunuh korban. Paulus menyampaikan pelaku diduga menyerang korban karena frustrasi.
"Karena itu, saat ini masih terus didalami. Pelaku pembunuhan diduga dilakukan karena frustrasi setelah dipecat. Namun kemungkinan itu bisa saja terjadi, melihat pola pembunuhan dua kasus tersebut sangat mirip karena dilakukan orang yang memiliki mental cukup kuat," terang Paulus.
Diketahui, Hendry Jovinski tewas dibunuh orang tak dikenal di Jembatan Brasa Kecil, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (11/8) sekitar pukul 14.20 WIT. Saat berada di atas jembatan, Henry bersama rekannya, Kenang Mohi, dihadang.
"Saat melintasi Jalan Gunung, tepat di atas Jembatan Kali Teh, saksi dan korban tersebut dihadang oleh seorang pria yang bercelana loreng dan berambut gimbal memegang dua pisau sangkur. (Pelaku) lalu menanyakan kedua korban, kalian orang mana, mana KTP-nya," ungkap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal, kepada wartawan di Jayapura, Selasa (11/8).
"Setelah KTP diterima, pelaku menuju ke arah belakang korban yang duduk di atas sepeda motor dan langsung menusuk bagian punggung korban," imbuhnya.
Melihat Henry ditusuk, Kenang langsung meninggalkan motor dan melarikan diri serta meminta tolong. Pelaku lainnya yang memegang sangkur kemudian datang dari arah kali menuju jembatan.
Setelah menyerang Hendry, para pelaku yang diduga lebih dari 3 orang kabur. Saksi lalu melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Yahukimo. Jajaran Polres Yahukimo lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengevakuasi korban.
Post a Comment