Banyak Orang Kaya Timbun Harta di Tengah Pandemi, Ini Buktinya
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan salah satu masalah ekonomi saat ini di Indonesia adalah lemahnya permintaan di pasar. Dia menyatakan banyak orang yang mempunyai uang tapi tidak mau membelanjakannya.
Menurutnya banyak masyarakat yang memiliki simpanan deposito hingga Rp 200 juta, justru meningkatkan tabungannya di tengah pandemi. Mereka enggan membelanjakannya untuk mendorong konsumsi.
"Dari data yang ada, masalah adalah segi demand side. Mereka yang punya deposito Rp 200 juta, justru sebagian meningkatkannya, tapi tidak membelanjakannya," kata Airlangga dalam Rakernas Virtual Apindo, Rabu (12/8/2020).
Dia mengatakan pemerintah saat ini sedang mendorong stimulan agar masyarakat mau membelanjakan uangnya. "Kami sedang mendorong berikan stimulan agar masyarakat belanjakan uangnya," ujarnya.
Konsumsi rumah tangga di masyarakat pertumbuhannya memang melambat, dalam paparan Airlangga, konsumsi rumah tangga turun di kuartal II menjadi minus 5,51. Padahal di kuartal I tumbuh 2,84%.
Sebelumnya, Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin juga mengajak masyarakat yang memiliki uang lebih untuk membelanjakan uangnya.
Khususnya belanja produk UMKM lokal. Menurutnya, sebanyak apapun bantuan digelontorkan pemerintah, UMKM tetap butuh pembeli untuk bisa tumbuh.
"Sekali lagi saya sampaikan UMKM nggak akan hidup kalau kita nggak belanja. Demand-nya tidak ada. Apapun kita bantu, tapi kalau tidak ada yang pernah keluar spent kartu kreditnya misalnya, UMKM nggak akan tumbuh sustainable," kata Budi dalam sebuah webinar, Selasa (11/8/2020).
Menurutnya banyak masyarakat yang memiliki simpanan deposito hingga Rp 200 juta, justru meningkatkan tabungannya di tengah pandemi. Mereka enggan membelanjakannya untuk mendorong konsumsi.
"Dari data yang ada, masalah adalah segi demand side. Mereka yang punya deposito Rp 200 juta, justru sebagian meningkatkannya, tapi tidak membelanjakannya," kata Airlangga dalam Rakernas Virtual Apindo, Rabu (12/8/2020).
Dia mengatakan pemerintah saat ini sedang mendorong stimulan agar masyarakat mau membelanjakan uangnya. "Kami sedang mendorong berikan stimulan agar masyarakat belanjakan uangnya," ujarnya.
Konsumsi rumah tangga di masyarakat pertumbuhannya memang melambat, dalam paparan Airlangga, konsumsi rumah tangga turun di kuartal II menjadi minus 5,51. Padahal di kuartal I tumbuh 2,84%.
Sebelumnya, Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin juga mengajak masyarakat yang memiliki uang lebih untuk membelanjakan uangnya.
Khususnya belanja produk UMKM lokal. Menurutnya, sebanyak apapun bantuan digelontorkan pemerintah, UMKM tetap butuh pembeli untuk bisa tumbuh.
"Sekali lagi saya sampaikan UMKM nggak akan hidup kalau kita nggak belanja. Demand-nya tidak ada. Apapun kita bantu, tapi kalau tidak ada yang pernah keluar spent kartu kreditnya misalnya, UMKM nggak akan tumbuh sustainable," kata Budi dalam sebuah webinar, Selasa (11/8/2020).
Post a Comment